Demografi Komik Babak 1 – Kenapa Romance Laku?

women-taking-tea-albert-lynch

Para penulis dan komikus yang (dulunya) bercita-cita menggapai kesuksesan lewat cerita gubahan mereka pasti pernah terpikirkan di pikirannya soal ini: kenapa genre romance begitu laku? Entah apa itu alasannya. Mungkin penasaran melihat rak buku bagian teenlit yang tiada habis mendapati judul baru. Bisa juga jengkel karena bosan menemui cerita serupa yang berkali-kali sekedar diganti sampulnya saja. Atau tidak lepas kemungkinan didorong rasa iri (dan dendam pribadi) karena cerita fantasi buatannya ditolak oleh penerbit.

Tapi rasa-rasanya tirani romance di rak buku digital maupun ritel yang sebegitu besar bahkan akan memancing pertanyaan dari audiens kasual sekali pun. Ketika membuka aplikasi platform komik dan melihat sederetan judul yang nampak serupa, ya pastinya akan sedikit terbesit di pikiran ‘kenapa ini semua keliatan sama?’. Jadi tulisan saya ini kiranya tidak hanya diperuntukkan bagi para pengkarya, tapi juga para pembaca yang sekiranya memiliki barang ketertarikan sedikit di industri yang telah menghiburnya.

Pembahasan saya akan cukup panjang ke bawahnya. Bagi mereka yang tidak sabaran atau justru butuh trailer penuh spoiler bak film Hollywood untuk memancing hasrat penasaran, jawaban singkatnya ialah: mayoritas pembaca di Indonesia, baik itu komik maupun novel adalah perempuan dalam rentang usia 12-21 (komik) dan 21-35 (novel).

Bagaimana? Apa kalian sudah puas atas jawaban itu atau justru jadi tertarik dengan penjelasan di baliknya? Bagi golongan kedua, perjalanan kita baru saja dimulai.

Selain itu mohon diingat karena judul serial ini menggunakan ‘komik’ maka kedepannya saya akan merujuk industri komik saja. Meski saya berfirasat, ada beberapa aspek yang berlaku di antara dua industri tersebut.

Continue reading “Demografi Komik Babak 1 – Kenapa Romance Laku?”

Dongeng Masyarakat Modern

Artikel ini sebenarnya merupakan salah satu tulisan yang saya buat untuk kepentingan kuliah. Dari awal penulisannya saya sudah meniatkan agar buah pikiran ini bisa hadir di sini. Meski sudah mewanti-wanti diri agar tulisan yang dibikin tidak terlalu kaku, sayang ketakutan nilai buruk sebagai akibat dari bahasa yang kelewat liberal atau ngeblog akhirnya membikin nada tulisan dalam artikel terasa cukup berbeda. Semoga dimaklumi dan selamat membaca.

=============================

Inspiratif. Motivasional. Kedua kata tersebut telah menjadi buzzword yang populer terdengar atau terbaca di sekitar beberapa tahun belakangan. Beberapa, jika bukan banyak, kalangan nampak dengan cerita-cerita sukses di mana orang-orang yang terpinggirkan, para underdog masyarakat dapat meraih keberhasilan dan ketenaran melalui perjuangan dan kerja keras mereka seperti di tetralogi Laskar Pelangi.

Continue reading “Dongeng Masyarakat Modern”

Kearifan Lokal – Buah Cerita dan Pengalaman

Sebelumnya saya ingin, bukan, harus meminta maaf terlebih dahulu karena penundaan waktu yang begitu lama atas bagian ketiga dari serial Kearifan Lokal ini. Perkara kehidupan nyata dari skripsi yang akhirnya dapat diselesaikan sampai kemalasan akut menghalangi saya untuk menuntaskan pekerjaan yang telah dimulai beberapa bulan yang lalu. Sekarang saya kembali lagi untuk menjawab harapan dan rasa penasaran bagi yang menantikan artikel terakhir ini.

Continue reading “Kearifan Lokal – Buah Cerita dan Pengalaman”

Kearifan Lokal – Obsesi (Komik) Indonesia

Jumpa lagi dengan saya. Ini post pertama untuk tahun ini dan diharapkan isinya dapat memuaskan serta menjadi cerminan bagi pos-posnya berikutnya. Memang cukup telat saya rasa, hampir dua bulan berlalu semenjak artikel pertama dirilis. Penyakit tarsok saya belum sembuh, dan memang harus segera dibasmi mengingat saya sendiri banyak ide artikel, dan cerita. Ditambah urusan skripsi di depan mata, tidak boleh ada yang ditunda-tunda lagi, dimulai dari artikel ini.

Continue reading “Kearifan Lokal – Obsesi (Komik) Indonesia”

Kearifan Lokal – Definisi dan Wujudnya

Kearifan lokal. Frasa ini sepertinya sering didengar belakangan ini, utamanya di dunia perkomikan. Dia seperti mesias atau juru selamat, selalu dicari karena keberadaannya dianggap akan melindungi kita dari marabahaya. Kehadiran kearifan lokal dianggap dapat menyelamatkan industri komik nasional dari kepelikan-kepelikan nan membelit. Alhasil, komikus seolah diberi beban moral untuk melahirkan mesias-mesias baru agar zaman keemasan menyongsong industri komik Indonesia.

Continue reading “Kearifan Lokal – Definisi dan Wujudnya”