[Review] Rika si Preman Sekolah

Status: 3 Season – Hiatus (?)

Cergamis: FairyDemon&Dewa Kecoa

Cerita kehidupan sekolah rasanya sudah seperti bonus Teh Kota: abadi dan tak bisa mati. Mereka dapat ditemui dalam medium apa pun dari novel hingga film. Sebagaimana genre lain mereka pun mengalami pasang surut. Tapi akan selalu ada cerita sekolah yang mengisi kekosongan tersebut. Daya tahan dan popularitasnya tidak dapat disangkal karena kehidupan bersekolah merupakan bagian dari kehidupan modern yang banyak orang pernah lalui. Bagi yang masih bersekolah ia menjadi cerminan, sementara bagi yang sudah lulus ia merupakan alat kilas balik ke salah satu fase kehidupan.

Di komik tentu saja bukan pengecualian. Beberapa komik Indonesia yang pertama saya temui di masa kecil pun mengisahkan cerita tentang kehidupan sekolah. Sekarang dengan komik Indonesia sedang naik-naiknya tentu kisah seperti itu akan mudah ditemui. Bila jumlah yang sekedar ditanyakan, maka ‘iya’ pantas diujarkan. Tapi bila pertanyaan itu didalami lebih lanjut, dengan kualitas sebagai titik utama, maka sayangnya ‘tidak’ yang lebih pantas dikatakan.

Continue reading “[Review] Rika si Preman Sekolah”

[Resensi] The Emperor

Pengarang: R.D. Villam

Tahun: 2019

Penerbit: Elex Media Komputindo

Genre: Fantasi

Tebal: 288 Halaman

Sinopsis

Tidak pernah ada yang menyangka Anthravai akan menjadi kepala suku muda setelah tragedi yang merenggut nyawa kakaknya saat ia berusia 13 tahun. Dia yang dipandang lemah dan dianggap sebagai biang keladi dari kematian kakaknya, suatu hari kembali pada sukunya dengan keteguhan jiwa dan raga yang akan membimbingnya mempersatukan kembali suku-suku timur, pekerjaan yang tidak sempat diselesaikan oleh kakaknya karena ajal keburu menjemput. Dengan semangat juang misterius yang diperolehnya, Anthravai tidak hanya hendak menyelesaikan warisan sang kakak tapi juga membawa ambisinya ke pentas yang lebih besar di dunia.

Continue reading “[Resensi] The Emperor”

Demografi Komik Babak 1 – Kenapa Romance Laku?

women-taking-tea-albert-lynch

Para penulis dan komikus yang (dulunya) bercita-cita menggapai kesuksesan lewat cerita gubahan mereka pasti pernah terpikirkan di pikirannya soal ini: kenapa genre romance begitu laku? Entah apa itu alasannya. Mungkin penasaran melihat rak buku bagian teenlit yang tiada habis mendapati judul baru. Bisa juga jengkel karena bosan menemui cerita serupa yang berkali-kali sekedar diganti sampulnya saja. Atau tidak lepas kemungkinan didorong rasa iri (dan dendam pribadi) karena cerita fantasi buatannya ditolak oleh penerbit.

Tapi rasa-rasanya tirani romance di rak buku digital maupun ritel yang sebegitu besar bahkan akan memancing pertanyaan dari audiens kasual sekali pun. Ketika membuka aplikasi platform komik dan melihat sederetan judul yang nampak serupa, ya pastinya akan sedikit terbesit di pikiran ‘kenapa ini semua keliatan sama?’. Jadi tulisan saya ini kiranya tidak hanya diperuntukkan bagi para pengkarya, tapi juga para pembaca yang sekiranya memiliki barang ketertarikan sedikit di industri yang telah menghiburnya.

Pembahasan saya akan cukup panjang ke bawahnya. Bagi mereka yang tidak sabaran atau justru butuh trailer penuh spoiler bak film Hollywood untuk memancing hasrat penasaran, jawaban singkatnya ialah: mayoritas pembaca di Indonesia, baik itu komik maupun novel adalah perempuan dalam rentang usia 12-21 (komik) dan 21-35 (novel).

Bagaimana? Apa kalian sudah puas atas jawaban itu atau justru jadi tertarik dengan penjelasan di baliknya? Bagi golongan kedua, perjalanan kita baru saja dimulai.

Selain itu mohon diingat karena judul serial ini menggunakan ‘komik’ maka kedepannya saya akan merujuk industri komik saja. Meski saya berfirasat, ada beberapa aspek yang berlaku di antara dua industri tersebut.

Continue reading “Demografi Komik Babak 1 – Kenapa Romance Laku?”